Kulit adalah bahan populer untuk fesyen, aksesori, dan furnitur karena daya tahan, daya tarik estetika, dan keserbagunaannya. Kulit biji-bijian terbaik, khususnya, dikenal karena kualitas dan umur panjangnya. Namun, tidak semua kulit kualitas terbaik dibuat sama, dan ada beberapa tingkatan dan metode pengujian yang perlu dipertimbangkan saat mengevaluasi kualitasnya.
Kulit gandum teratas adalah kulit dengan kualitas tertinggi kedua, setelah kulit gandum penuh. Pembuatannya dilakukan dengan menghilangkan lapisan terluar dari kulit, yang biasanya memiliki noda, lalu mengampelas dan menyelesaikan permukaannya. Hal ini menghasilkan tampilan yang halus dan seragam serta tidak mudah tergores dan noda dibandingkan kulit full-grain. Kulit gandum atas juga lebih fleksibel dan nyaman dipakai dibandingkan kulit kualitas rendah.
Ada beberapa tingkatan kulit biji-bijian teratas, yang didasarkan pada kualitas kulit dan metode pengolahan yang digunakan. Kualitas tertinggi dikenal sebagai “kulit gandum atas penuh”, yang dibuat dari kulit berkualitas tertinggi dan memiliki pola butiran paling konsisten. Kelas ini biasanya digunakan untuk barang-barang mewah seperti jaket kulit dan tas kelas atas.
Tingkat berikutnya yang lebih rendah dikenal sebagai “kulit dengan koreksi butiran atas”, yang terbuat dari kulit yang memiliki lebih banyak noda dan ketidaksempurnaan. Ketidaksempurnaan ini diperbaiki dengan proses pengamplasan dan stamping, sehingga menghasilkan tampilan yang lebih seragam. Kelas ini biasanya digunakan untuk barang-barang kulit kelas menengah seperti sepatu dan dompet.
Kulit biji-bijian bagian atas dengan kualitas paling rendah dikenal sebagai “kulit split”, yang dibuat dari lapisan bawah kulit setelah biji-bijian bagian atas dihilangkan. Kelas ini mempunyai tampilan yang kurang konsisten dan sering digunakan untuk barang-barang kulit yang lebih murah seperti ikat pinggang dan kain pelapis.
Untuk menilai kualitas kulit gandum atas, ada beberapa metode pengujian yang dapat digunakan. Salah satu cara yang paling umum adalah “uji gores”, yaitu menggores permukaan kulit dengan benda tajam untuk melihat seberapa mudahnya rusak. Kulit butiran atas berkualitas tinggi harus memiliki ketahanan yang tinggi terhadap goresan dan tidak menunjukkan kerusakan yang berarti.
Metode pengujian lainnya adalah “uji tetesan air”, yaitu dengan menaruh setetes kecil air pada permukaan kulit dan mengamati reaksinya. Kulit butiran atas berkualitas tinggi harus menyerap air secara perlahan dan merata, tanpa meninggalkan noda atau noda apa pun.
Terakhir, “uji pembakaran” dapat digunakan untuk menentukan keaslian kulit biji-bijian teratas. Ini melibatkan pembakaran sepotong kecil kulit dan mengamati asap dan baunya. Kulit gandum asli akan menghasilkan bau khas dan abu berwarna putih, sedangkan kulit palsu akan menghasilkan bau kimia dan abu hitam.
Kesimpulannya, kulit top grain merupakan bahan berkualitas tinggi yang dapat dinilai berdasarkan kualitas dan metode pengolahannya. Untuk menilai kualitasnya, dapat digunakan berbagai metode pengujian, antara lain uji gores, uji tetesan air, dan uji bakar. Dengan memahami metode penilaian dan pengujian ini, konsumen dapat membuat keputusan yang tepat saat membeli barang-barang berbahan kulit gandum terbaik.
Waktu posting: 07-03-2023